Doa Melapangkan Kesedihan dan Kebimbangan

abatasa | Selasa, 18 Maret 2014 07:59 WIB | 20.606 kali
Doa Melapangkan Kesedihan dan Kebimbangan
Ada seorang pria yang shalih dan ahli ibadah. Istrinya terserang penyakit kanker. Ia memiliki tiga anak laki-Iaki, Dunia serasa sempit dan bumi serasa gelap di matanya. Lalu seorang ulama memerintahkannya menunaikan qiyamullail dan berdoa di sepertiga akhir malam disertai istighfar dan membaca Al-Qur’an pada air zam-zam untuk istrinya. Amalan tersebut dilaksanakannya dengan istiqamah. Kemudian Allah membukankan pintu hatinya untuk cinta akan berdoa. Ia pun banyak berdoa dan memohon kepada Allah disertai tangis dan bersujud di hadapan- Nya. Selanjutnya, mulailah sang istri mandi dengan air zam-zam yang telah dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an (ruqyah syar’iyyah). Mereka beristighfar kepada Allah dan memanjatkan doa kepada-Nya. Lalu Allah memudahkannya, menyembuhkan penyakit istrinya, memberikan kesehatan, menggantikan kulitnya menjadi lebih baik dan rambutnya menjadi indah. Itu karena hatinya telah terikat dengan istighfar dan shalat malam. Maha Suci Engkau Yang Maha Penyembuh, tiada Tuhan selain Dia.

Wahai saudariku, jika Anda terserang satu penyakit, segeralah kembali dan bersandar kepada Allah. Perbanyaklah istrighfar, berdoa, dan bertaubat dengan sebenar-benar-Nya. Berbahagialah, karena Allah yang akan mengabulkan doa, memberikan kemudahan atas setiap musibah, dan menghilangkan kejelekan, ’’Atau siapakah yang memperkenankan (do a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya." (QS. An Naml [27]: 62).

Dikisahkan, ada seorang ibu yang selalu menangis karen a putra satu¬satunya dipenjara. Ia pun larut dalam kesedihan. Hingga suaru hari, sang ibu merasa jemu karen a sering menangis dan Allah memberikan petunjuk dengan kalimat, "La haula wa La Quwwata illa billah." Tiada daya dan upaya melainkan dengan kekuatan Allah. Selanjutnya, ia selalu mengulang-ulang membaca kalimat agung tersebut. Kalimat yang merupakan mutiara dari mutiara surga.

Beberapa hari berlalu, setelah ia merasa putus asa, tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya. Maka kebahagiaan, keceriaan, dan kesenangan mulai menaungi karen a anaknya yang kembali. Inilah balasan bagi orang-orang yang hatinya terikat dengan Allah. Banyak memanjatkan doa kepada-Nya, dan menyandarkan semua urusan kepada-Nya. Maka perbanyaklah berdoa, hapuslah kebimbangan, kesedihan dan musibah dengan doa. Berbahagialah akan anugerah kebahagiaan dari Allah dan kelapangan dalam urusan. J anganlah engkau memutuskan harapan, atau merasa putus asa.

Dibalik kesusahan ada kesejahteraan, dan dibalik kesulitan ada kemudahan. Itulah sunnatullah. Maka, berprasangka baiklah kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya, pintalah apa yang ada disisi-Nya, dan tunggulah kemudahan dari-Nya.

Ketika rasa bimbang menyelimuti, galau menaungi, musibah datang menyulitkan, bencana yang besar datang, jalan serasa sempit, dan tidak adajalan keluar, maka panggilah, "Ya Allah .... "

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah Rabb Al’Arsy yang agung . Tiada Tuhan selain Allah pemilik lang it dan bumi dan Rabb Al’Arsy yang mulia"

Dia akan memudahkan kesedihan ,bencana ,dan memudahkan setiap kesulitan. "Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dar kedukaan. Dan demikianlah Komi selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al Anbiyaa’[ai]: 88).

"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan." (QS. An Nahl [16]: 53).

Jika penyakit semakin parah, tubuh semakin lemah, wajahnya pucat, tenaganya semakin lemah, dan geraknya pun lemah. Ketika dokter sudah menyerah, tubuh serasa sakit, hati serasa kering, lalu ia mengadu kepada Yang Maha Penyebab dan Maha Besar, kemudian menyeru-Nya, "Ya Allah, ya Allah ... " Lalu hilanglah penyakitnya, sembuhlah tubuhnya, ketika ia berdoa,"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. Al Anbiyaa’[zr]: 83-84).

di kutip dari buku : La tahzan For Women
karya : Nabil bin Muhammad Mahmud


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB