Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas

abatasa | Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB | 14.371 kali
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas

Kalau kita pernah membaca detikcom tanggal 20 Februari 2009 yang isinya adalah Anak-anak, dengan penyakit serius, di tujuh rumah sakit anak terbesar di Australia akan mendapat ’mainan’ baru. Bukan mobil-mobilan atau boneka, tapi sebuah laptop dengan akses internet broadband.

Fasilitas ’plus plus’ ini digagas oleh sebuah komunitas bernama LiveWire. LiveWire sendiri dikembangkan dan mendapat pasokan dana U$S 7,2 juta dari salah satu program yang dijalankan Pemerintah Federal.

Cinnamon Pollard, Direktur Marketing & Partnership Livewire mengatakan, RS Canberra akan menjadi RS pertama yang mendapat bantuan program ini. Sementara pilot project program ini sendiri telah dilakukan di RS Anak Sydney yang ada di Randwick. "Sedangkan RS yang ada di Sydney lainnya, RS anak Westmead juga akan mendapat kesempatan selanjutnya," ujarnya.

Selain itu, seperti dikutip detikINET dari IT news, Jumat (20/2/2009), RS lain yang juga akan melakukan program yang sama adalah RS yang berada di Newcastle, Brisbane, Perth dan Melbourne.

Selain laptop, tujuh RS tersebut juga akan dilengkapi dengan meja yang didesain khusus agar pasien bisa menggunakan laptop dari atas tempat tidur, dan koneksi wireless pun akan melengkapi kenyamanan mereka.

Nantinya, LiveWare juga akan memanjakan anak-anak menawarkan situs-situs yang berbeda, targantung dari usia dan penyakit yang diderita. Anak-anak akan bisa menikmati audio, video, berita, game-game interaktif dan konten lainnya. Bahkan jika mereka jenuh, mereka bisa ikut di chat room.

Untuk mewujudkan gagasan ini mereka bekerjasama dengan tim IT milik rumah sakit untuk menginstall DSL dan wireless access point. Beberapa pihak seperti penyedia hardware dan jaringan pun akan mereka rangkul. Kini mereka juga masih berjuang untuk menggolkan kerjasama dengan produsen laptop.

Ada keriduanku

Sudah dua tahun ini, sebenarnya saya sangat merindukan masjid-masjid ada jaringan internet. Sehingga para jamaah bisa menikmati dunia yang semakin sempit, namun hati semakin luas.

Bagi jamaah yang sedang ke Masjid, iktikaf atau melakukan aktifitas keagamaan lainnya bisa menikmati sempitnya dunia, dalam arti, dirinya bisa menjelajah dunia, sehingga bisa memperluas hatinya, sebab mendapatkan wawasan baru dengan tempat dan waktu yang berbeda.

Contoh sederhana, kalau kita sedang di Indonesia waktu bagian barat, sedang selesai sholat subuh pada hari Jumat, maka sahabat-sahabat kita di New York justru sedang persiapan buka puasa bagi yang puasa kamis. Atau ketika saya sedang menulis artikel ini, setelah sholat subuh, maka temen-temen di New York dan Florida, baru mau selesai pekerjaannya di kantor. Sedangkan temen-temen di Makkah, justru persiapan sholat malam untuk mengejar sepertiga malam doa terkabul.

Sahabat CyberMQ

Alangkah indahnya, hidup terasa dunia semakin sempit, namun hati kita semakin luas, sebab kita bisa dialog, tukar pendapat, curhat dengan waktu, tempat dan bangsa yang berbeda.

Memang gagasan ini, ada yang menerima, walaupun belum terlaksana, namun ada juga yang menolak dengan alasan yang kadang-kadang tidak masuk akal dan bahkan tidak perlu dimasukkan akal. Tapi secara pribadi, kalau ini terlaksana dan kita bisa menjaga keberkahan dari teknologi itu, dengan sendirinya dunia semakin sempit dan hati semakin luas,

Berani menghadapi tantangan dengan biaya murah, mampu menyempitkan dunia dan melapangkan hati !!! Atau lebih memilih dunia terasa semakin luas tak terjelajah dan hati semakin sempit tak terobati. Bagaimana pendapat sahabat ???


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB
Bikepreneur
Kamis, 18 Februari 2010 11:35 WIB