Takwa Merupakan Sebab Segala Kebaikan

Admin | Jum'at, 29 Agustus 2014 10:22 WIB | 3.168 kali
Takwa Merupakan Sebab Segala Kebaikan Wahai wanita yang bersedih!

Dalam pandangan orang bijak, takwa merupakan sebab segala kebaikan. Siksa itu ada karena dosa. Adapun dosa diangkat (diampuni) dengan taubat. Kekacauan, kesedihan, dan kesulitan, tidak lain hanyalah balasan dari setiap amalan yang telah dilakukan. Baik itu karena kurang perhatiannya kita dalam shalat, membicarakan orang lain, meremehkan hijab, atau melanggar yang diharamkan.

Ketahuilah, yang bertolak belakang dengan manhaj Allah pasti akan mendapatkan balasan karena kekurangannya. Ia harus membayar segala kelalaiannya.

Ketahuilah, yang menciptakan kebahagiaan adalah Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka bagaimana mungkin engkau meminta kebahagiaan dari selain-Nya. Seandainya manusia memiliki kebahagiaan, mengapa mereka tinggal di muka bumi ini terhalang dari sesuatu, bersedih, dan bimbang.

Duhai wanita yang bersedih!

Jauh dari Allah tidak akan menghasilkan apa-apa. Anugerah kepandaian, kekuatan, kecantikan, dan pengetahuan, semua akan berubah menjadi bencana dan musibah ketika berpaling dari taufiq Allah dan terhalang dari berkah-Nya. Oleh karena itu Allah memberikan ancaman kepada manusia dengan siksa karena melanggar larangan-Nya, dan tercengang karenanya.

Duhai wanita yang bersedih!

Saat Anda berjalan di trotoar, datanglah sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Engkau merasakan mobil itu menabrak tubuh dan menghancurkan kehidupanmu. Engkau juga tidak bisa menghindar demi menyelamatkan diri.

Begitulah Allah juga memberikan peringatan kepada hamba-Nya ketika mereka berpaling dari-Nya, dan memberitahukan kepada mereka bahwa keselamatan itu ada disisi-Nya. Sebagaimana firman-Nya, ’’Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu, Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” {QS. Adz Dzariyaat [51]: 5)

Wahai wanita yang bersedih!

Itulah peringatan bagi manusia untuk memperbarui semangat, menata kembali kehidupannya, membuka kembali lembaran ibadah kepada Tuhannya dengan ikatan yang lebih baik, amalan yang lebih sempurna, dan janji yang diiringi dengan doa sayyidul istighfar :

“Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

***

Sumber: Buku La Tahzan for Women, Penulis: Nabil bin Muhammad Mahmud


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB