Taubat Jalan Keselamatan dan Kebahagiaan Allah

Admin | Jum'at, 05 September 2014 09:39 WIB | 4.182 kali
Taubat Jalan Keselamatan dan Kebahagiaan Allah Duhai wanita yang bersedih!

Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri. Dia bahagia dengan taubat hamba-Nya dalam setiap keadaan. Ketika hambanya berada di padang sahara yang luas, ia bepergian membawa kuda tunggangan yang dipenuhi makanan dan minuman, lalu kuda itu lari. Saat mulai putus asa, ia bersandar di batang pohon sambil menunggu kematian. Ia pun memejamkan mata hingga tertidur dengan kepala tertunduk. Saat terbangun, ternyata kuda tunggangannya telah ada dihadapannya, beserta makanan dan minumannya. Ia pun menghampiri tunggangannya dan memegang tali kekangnya, kemudian berteriak lantang karena sangat bahagia, “Ya Allah Engkaulah Tuhanku dan aku hambamu!”

Maha Suci Allah. Dia Bahagia dengan taubat hamba-Nya, untuk mendapatkan surga-Nya, meraih ridha-Nya, dan Allah menyeru kaum mukminin:
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur [24]: 31).

Ibnu Jauzi pernah mengatakan, “Selamat bagi yang mensucikan dosa dengan taubat. Lalu dihapus segala kesalahannya sebelum habis waktunya. Segera lakukan selagi mungkin, karena suatu saat menjadi mustahil. Barangsiapa melihat dunia yang penuh fitnah, maka ia selamat.

Sehat mana yang tidak pernah sakit, kehidupan mana yang tidak diakhiri dengan kematian, dan usia mana yang tidak berkurang dengan berlalunya waktu. Ketahuilah, dunia itu hanyalah tipu daya yang memukau, dan kebahagiaan menuju kesedihan. Ketika Anda ingin menambahnya maka sakitnya pun akan bertambah. Ketika mencarinya tersenyum, maka ia akan menangis. Bahagia dengan keselamatan dunia, akan membinasakannya. Lalu ia akan menyesal terhadap setiap dosa yang telah dilakukan. Ia tetap dinanti rasa takut dan gemetar. Ia bahkan berharap agar ditambah satu jam saja sisa umurnya. Maka tidak tertanam dalam kuburnya, dan rugi perjalannya.”

Beliau juga berkata, “Penyakit hati itu sebabnya adalah dosa. Asal kesehatan adalah taubat. Terlalu sering ikhtilat (berbaur antara pria dan wanita) biasanya susah untuk diobati. Berapa kali anda dapat mengalahkan hawa nafsu? Berapa kali Anda mengetuk pintu dokter dengan berharap agar dapat menyembuhkan penyakitmu, sebelum menghentikan kematian yang menghancurkan?” (At Tabshirah, Ibnu Jauzi, hal.187).

Wahai wanita yang bersedih!

Taubat merupakan pembersih hati dengan air mata dan kobaran penyesalan. Kobaran dalam hati, memadamkan kesedihan dalam diri, mematahkan perasaan, dan tetesan air mata. Itu merupakan langkah awai orang-orang yang menuju kepada-Nya. Modal utama orang yang beruntung, langkah awai orang yang memiliki kehendak, dan kunci keteguhan orang yang optimis.

Orang yang bertaubat senantiasa merendahkan diri, dan menyeru sambil menangis. Ia merasakan ketentraman, tapi tidak dapat menyembunyikan kesedihan hatinya. Ia berdiri menghadap Tuhannya dengan hati sedih sambil menundukkan kepala dan gemetar ketika mengingat begitu banyak dosa-dosanya. Kesedihan membakarnya, dan menyalakan api dihatinya. Mengalirlah air matanya, jiwanya berkobar, dan ia sudah berlomba untuk pertarungan esok hari. Ia meringankan keinginan dunia agar dapat melewati jembatan neraka jahanam dengan cepat.

***

Sumber: Buku La Tahzan for Women, Penulis: Nabil bin Muhammad Mahmud


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB