Mengapa Harus Sedih

Admin | Kamis, 20 November 2014 08:44 WIB | 4.774 kali
Mengapa Harus Sedih Mengapa manusia bersedih dan murung? Sedang dirinya menyadari bahwa segala sesuatu sudah ditentukan terjadi dan tidak bisa ditolak lagi. Semua yang terjadi sudah ditentukan. Ridha atau tidak.

Adakah orang yang dapat menolak ketentuan yang sudah ditentukan? Apakah engkau bersedih karena jabatan yang tinggi? Atau bersedih karena banyak kehilangan? Bagaimana kalau Anda disuruh memilih antara harta yang banyak atau jiwa yang ridha penuh senyum? Apa yang akan anda pilih?

Tidak ada pilihan lain, Anda tentu memilih yang akhir. Setidaknya engkau menjawab, “Apa faedah harta yang banyak sedangkan dirimu muram dan sedih? Atau apa faedah jabatan tinggi sedangkan jiwa Anda tertekan?

Seseorang akan di uji dengan anak, hartanya, atau dirinya sendiri. Dengan demikian ia akan berkeluh kesah, tercengang, kesulitan, dan sengsara. Air matanya tidak pernah kering, dan tidak merasa tenang. Bukankah ini tanda dari lemahnya iman, dan tidak yakin akan adanya kemudahan disisi Allah yang diturunkan ketika musibah semakin besar. Ketika mata tidak kuat memandanganya lagi, akal tidak dapat membayangkannya, dan tidak ada lagi jalan keluar. Ketauhilah, setiap kesulitan disertai kemudahan. Setiap kesulitan disertai kemudahan.
***


Sumber: Buku La Tahzan for Women, Penulis: Nabil bin Muhammad Mahmud


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB