"Aduh susahnya nyuapin
Cici," keluh Ny. Atik. Ibu-ibu yang mempunyai anak balita, pasti pernah merasakan hal yang
sama. Memberi makan anak
kerap membuat kita kehabisan akal. Segala bujukan dan
rayuan tak mampu membuat anak membuka mulutnya. Makanan yang sedap-sedap tak membuat anak berselera
makan.
Bukan itu saja. Ketika disuapi, anak bertingkah macam- macam. Ia
lari ke sana ke mari, dan menangis jika dipaksa duduk. Jika pun mau makan,
makanan tersebut tak dikunyah segera, tetapi diemut dulu. Perlu waktu beberapa
jam untuk menghabiskan makanannya!
"Saya jadi bingung. Anak tidak mau makan karena malas makan, tidak
menyukai makanan, merasa tidak nyaman, atau kenapa?" kata Ny. Atik lagi.
Langkah-langkah berikut ini bisa membantu Anda mengatasi anak yang
sulit makan.
1. Mengenali Waktu Makan
Tanpa disadari, orang tua sering memaksa anak untuk segera makan.
Kita menyediakan makanan untuknya tepat waktu. Padahal, saat itu anak mungkin
belum mau makan. Sarapan pagi, misalnya, kita langsung memberi makan setelah
anak selesai mandi. Padahal, sebagian anak perlu waktu untuk membangkitkan
selera makannya.
Cobalah mengenali waktu lapar anak dengan memberinya makanan
ringan lebih dulu. Jika anak makan dalam jumlah yang besar, berarti dia lapar.
Lakukan hal itu beberapa hari untuk menguji apakah itu kebiasaannya atau bukan.
Jangan kita samakan waktu makan anak dengan orang dewasa.
2. Buat Suasana Menyenangkan
Buatlah suasana makan di rumah senyaman dan sesantai mungkin.
Bebas dari suara bising. Ajak anak makan di tempat yang disukainya. Lalu
biarkan anak menghabiskan makanan sesuai keinginannya karena anak punya selera
makan sendiri. Bila sudah merasa kenyang, dia akan berhenti. Jangan kita
berkata, "Habiskan makananmu," atau "Tambah lagi makannya." Kata-kata itu akan
menjadi beban baginya. Kenikmatannya akan hilang dengan adanya paksaan untuk
menambah makanan.
3. Ciptakan Suasana Tenang
Sesuatu bisa mempengaruhi ketenangan anak dalam bersantap.
Televisi, walau si anak tidak memperhatikan, bisa membuat bingung. Selera makannya
bisa hilang atau berkurang. Intinya, pada saat makan pandangan anak jangan
sampai terpaku pada satu hal. Untuk mendukung ketenangan, biarkan dia makan
bersama boneka atau mainan kesayangannya, dengan catatan dia tetap mau makan.
Boneka dan mainan hanya untuk membuatnya diam saat makan.
4. Biar Lambat Asai Habis
Kebanyakan anak balita makan dengan lambat. Kita dibuatnya kesal
dan tak sabar. Kita menganggap anak malas dan makannya main-main. Sebetulnya,
walau lambat asalkan habis merupakan hal yang baik bagi anak. Apalagi jika dia
mulai belajar makan sendiri. Biarkan makanannya berantakan, berserakan di mana-
mana. Hargailah bahwa itu adalah cara dia makan. Jadi, berikan waktu agar anak
bisa menyelesaikan makannya.
5. Biarkan Anak Memilih
Jangan menyajikan
makanan pada anak-anak yang itu-itu saja. Ini bisa membuat anak bosan, walau tadinya dia menyukai makanan itu. Sekali-kali beri
kesempatan anak memilih makanan yang diinginkannya, walau makanan yang dia
pilih mungkin tidak bergizi. Dukung dia menyantap makanan yang dipilihnya itu.
6. Menyiasati Makanan
Anak biasanya menyukai sesuatu yang lucu dan menarik. Karenanya
buatlah makanan yang menarik perhatiannya. Misalnya, menaburi roti dengan meses
warna-warni atau buatlah kue berbentuk binatang dan buah-buahan.
7. Beri Banyak Pilihan
Kita harus memikirkan kemungkinan anak bosan terhadap suatu
makanan. Karena itu kita juga harus mempersiapkan makanan lain (cadangan). Selain menghindari kejenuhan, makanan cadangan memberi
kesempatan pada anak untuk mencoba sesuatu yang baru. Pilihan makanan ini
harus mempunyai kualitas yang sama. Menu makanan anak seharusnya memang
divariasikan. Para ibu kebanyakan menyajikan buah-buahan atau sayur-sayuran
yang itu-itu saja, sesuai selera mereka. Ingat, jangan sekali-kali beranggapan
bahwa balita menyukai apa yang Anda suka. Dan juga, jangan beranggapan bahwa
apa yang Anda tidak suka, anak juga tidak suka.
8. Berantakan, Tak Soal
Umumnya anak balita lahap jika dibiarkan makan sendiri. Hasilnya
memang berantakan. Kita perlu ada di sampingnya untuk mengontrol.
9. Contoh Makan yang Baik
Dalam semua hal, anak memperhatikan tingkah
laku orang tua. Orang tua menjadi anutannya.
Begitu juga dalam hal makan. Dia berusaha mengikuti bagaimana cara orang tuanya
makan. Selain itu, agar anak mau mencoba makanan yang disajikan, minta dia
melihat kita makan. Katakan padanya bahwa kue ini enak sekali atau Mama paling suka masakan ini. Tunjukkan, betapa
antusias kita melahapnya.•
Disadur
dari buku Akrab dengan Si Kecil - editor Deni Karsana
- Wyeth
Nutritionals