Perasaan Hampa Itu

Kamis, 09 Februari 2012 00:00 WIB | 14.555 kali
Perasaan Hampa Itu Saat kita tidak bahagia, kita sering merasakan kehampaan yang ingin kita isi. Kita merasa bahwa kita tidak akan mendapatkan apa yang kita inginkan, maka kita mulai berusaha mengisi kekosongan itu dari luar-beberapa potong kue cokelat, sepasang sepatu baru, segelas anggur, sekeping gosip.

Apa yang dilakukan anak Anda saat perasaan hampa muncul-merintih, menangis, menempel pada Anda, mengambil donat lagi dan menyantapnya? Apakah dia mengeluarkan kotak mainannya, melontarkan kata-kata penuh kemarahan, atau mengganggu kakaknya?

Jika kita mulai menerima bahwa tidak ada sesuatu pun dari dunia luar yang dapat menghilangkan perasaan hampa itu, berarti kita telah berhasil menyeberangi jurang yang lebar. Dengan kesadaran yang dapat memberi daya itu, kita dapat membimbing anak-anak untuk percaya bahwa mereka memiliki kearifan tak terbatas di dalam diri mereka dan sadar bahwa semua yang mereka butuhkan telah mereka miliki. Hubungan yang mendalam dengan jiwa ini akan membimbing kita dan mendatangkan kebaikan.

Jadi, lain kali, jika Anda merasa pilu, jangan mencari sepotong kue lagi, tetapi letakkan tangan di atas jantung Anda, istirahat sejak, bernapaslah dalam-dalam, dan bayangkan cahaya keemasan mengisi seluruh tubuh Anda. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah inti rasa lapar saya?" Lalu dengarkan pikiran-pikiran yang bermunculan. Mungkin, yang lebih Anda inginkan adalah penghargaan atau rasa aman. Bagaimana Anda akan berusaha mendapatkan semua ini? Hanya dengan menyebutkan hal-hal tersebut sering dapat menghilangkan dambaan Anda.

Selanjutnya, saat anak Anda mulai berkeluh-kesah, dan Anda merasa bahwa dia merasakan sesuatu yang kosong dalam dirinya, cobalah untuk tidak menanggapi perilakunya itu dan, sebagai gantinya, anggaplah bahwa dia sedang mendambakan kasih sayang lebih banyak. Ingatkan dia untuk menghidupkan tombol cahaya yang dapat menyala dalam batinnya. "Pura-puralah bahwa di dalam jantungmu ada tombol kecil. Pencet tombol itu sekarang dan rasakan cinta yang indah dan kuat mengisi seluruh jiwamu."

Jadilah "ahli pendeteksi rasa hampa" dan tetaplah selalu mencari cara-cara yang Anda dan anak Anda dapat mengisi kehampaan itu. Cobalah mengatakan, "Aku menyadari adanyaTuhan, sumber kebahagiaan yang berlimpah ada dalam diriku." Ingatlah Dorothy dalam cerita The Wizard of Oz yang akhirnya sadar bahwa dia tidak perlu mencari jalan jauh-jauh dari dirinya sendiri agar bisa "pulang"-kekuatan itu ada dalam dirinya sepanjang waktu.


Disadur dari buku SQ untuk Ibu, Penulis: Mimi Doe, Penerbit KAIFA



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Potensi "Anak Nakal"
Senin, 31 Oktober 2016 09:49 WIB
Telepon Aku dong, please
Senin, 19 Januari 2015 12:19 WIB
Bermain, Apa dan Mengapa?
Senin, 19 Januari 2015 05:23 WIB